Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Latest Posts

JAMBI - NAIKNYA harga cabe beberapa waktu belakangan ini, menjelang Natal dan Tahun Baru 2012, menurut Kepala Seksi Bina Usaha dan Distribusi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Tris Muslina, bukanlah disebabkan pasokan yang berkurang atau karena cabe didatangkan dari luar daerah. Melainkan dikarenakan permainan pihak kedua.

Diungkapkannya, saat ini adalah musim panen cabe di Kabupaten Kerinci, namun cabe asal Kerinci tersebut tidak langsung dijual kepada pedagang melainkan dijual ke pihak kedua di Bangko. Dari pihak kedua tersebutlah, baru cabe dibawa ke pasar dan harganya menjadi lebih mahal.
“Saat ini di pasar banyak dibilang cabe asal Curup atau Medan. Itu bohong! Itu adalah cabe asal Kerinci yang sekarang lagi panen, tapi tidak langsung dijual di pasar. Dibeli orang di Bangko, setelah itu baru bawa ke pasar, dibilanglah itu cabe asal Curup atau Medan,” ungkap Tris Muslina.
Hal inilah yang menyebabkan harga cabe melambung tinggi hingga Rp 55 ribu per kilogram. Momen natal dan tahun baru ini, menurut Tris, digunakan para pihak kedua tersebut untuk menyembunyikan kedoknya.
“Jadi kenaikan harga cabe seakan-akan dikarenakan Natal dan Tahun Baru padahal tidak. Memang ada kenaikan karena dua hari besar ini tapi tidak signifikan seperti ini,” ujar Tris.
Untuk menghadapi lonjakan harga yang lebih tinggi, pihaknya mengusahakan agar pasokan cabe tetap tersedia dengan mendatangkan dari beberapa daerah lain. Diharapkan dengan keadaan pasokan cabe yang mencukupi harga tidak terus tinggi karena antara supplay dan demand dalam keadaan seimbang.
“Sekarang sudah agak turun, sudah sekitar RP 40 ribuan. Jadi cabe yang dari Kerinci dibeli dan diangkut mobil plat Bengkulu atau Medan. Maka jadilah cabe asal daerah tersebut,” sambung Delpi, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Rabu (28/12) lalu.
 

Leave a Reply