Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Latest Posts

Di kesepian malam, entah mengapa jemari tanganku terus tergerak. Di antara berbagai jejaring yang kutelusuri, aku mengingat satu nama. Sebuah nama yang bagiku begitu berharga.
Aku mengetikkan www.google.com kemudian aku mengetikkan namanya. Sebuah nama yang terus menjajah alam pikirku selama ini, sebuah nama yang mampu membuat aku merenung hingga pagi berganti, sebuah nama khayal yang kutahu tak akan mampu kugapai. Bidadari ketiga.
Aku mengetik namanya. Aku menunggu. Google memberiku hasil, sederetan kunjungan persinggahannya di dunia maya, atau berderet-deret namanya di website yang memberitakan tentang dia.

Dia sama sepertiku, tidak menggunakan kekuatan anonymous di dunia maya. Aku melihatnya mengetikkan nama-namanya secara utuh, melihatnya memberikan email dan akses bagaimana cara menghubunginya. Aku tersenyum dengan semua itu, betapa utuhnya kami memiliki sifat yang sama. Aku seperti bercermin. Aku melihat aku dalam dirinya.
Sudahkah engkau kuceritakan? Bahwa aku telah memiliki 2 bidadari sebelumnya, yang pertama mengajarkan aku menahan lapar dua hari dalam semingguku, yang lain mengajarkan aku untuk bangun disepertiga malamku. Bagiku, dia adalah bidadari ketiga. Bidadari yang mengajarkan apa yang tidak diajarkan dua bidadari lainnya.
Aku melihat senyum dalam setiap ketukan jemarinya di waktu lampau. Aku melihat kebanggaan-kebanggaannya, sebuah kebanggaan yang tidak kumiliki karena aku tidak memiliki kebanggan terhadap apa-apa yang telah kucapai. Aku merasa belum menjadi apapun, siapapun, atau entahpun.
Tanganku belum juga berhenti. Liar jemariku mengutak-atik daftar-daftar panjang yang berseliweran, data-data tentangnya, data-data kebanggannya.
Karena engkau berharga, akan selalu kujaga.
Dia tak akan pernah tahu, saat ini dia adalah yang paling berharga bagiku. Aku mengunci seluruh lidah ini untuk berucap tentang itu. Tentang segala arus yang membawaku, lantas dia bermuara.
Takdir kadang berjalan berliku, bahkan sering berputar arah. Tak selamanya hidup ini seperti aliran air menuju lautan lepas, tak selamanya. Dunia maya ini mempertemukan kami, saat kami sama-sama memiliki seseorang di hati. Aneh terkadang, aku bercerita, dia bercerita, kami saling memberi pesan, kami saling menegaskan, kami mencoba berbagi pemahaman. Tak pernah ada dalam benakku, suatu hari ini semua akan bermuara dan menuju pusarnya.
Jika cinta, aku terdiam. Tak kuasa untuk hadirkan makna, lisanku terkunci dengan kelunya lidah bergelora. Aku cuma bisa memberikan senyum, dan menunjuki sebuah jalan lempang, untukmu berjalan dengan aku atau tanpa aku. Karena cinta, engkau begitu berharga maka akan selalu kujaga.
Aku belajar bahwa hidup ini tidak cuma satu adegan mudah untuk berjalan. Lika-liku sebuah perjalanan, tangisan, jeritan, kepiluan, kesepian, sayatan hati, dan euforia semua menjadi satu. Ada banyak perasaan yang bermain dalam sebuah perjalanan panjang. Perjalanan yang tidak dihabiskan cuma oleh satu episode singkat, namun terus bahkan hingga engkau diam untuk bernapas.
Engkau bukanlah episode baru dalam hidupku, demikian juga aku bukanlah episode barumu. Kita sama-sama mengerti bahwa perjalanan akan terus hidup dan terus mengalir, hingga suatu kelak dia akan bermuara. Bahkan lautan serta samudera memiliki ombak. Bahkan jika aku dan engkau telah menjadi lautan, kita tidak akan pernah diam, kita terus bergerak seperti ombak yang tak pernah mati menghiasi lautan.
Aku ingin berhenti sejenak. Menghelakan napas panjang lantas menangis tanpa jeda untuk waktu yang panjang. Aku ingin Tuhan bersuara seperti Dia berkata-kata terhadap Musa. Terkadang aku bertanya, mengapa Tuhanku membisu, mengapa dia cuma bercakap-cakap dengan Musa. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.
Kau tahu apa yang ingin kutanyakan kepada Tuhan sekarang? Aku ingin bertanya mengapa engkau dihadirkan, mengapa Tuhan memberimu tempat sehingga aku harus berkata: KARENA ENGKAU BERHARGA.

Leave a Reply