Latest Posts
Menurut Tambo Minangkabau, Tanah Kerinci merupakan bagian dari rantau Minangkabau. Dalam tambo tersebut dikatakan bahwa rantau pesisir Alam Minangkabau
meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatera bagian
tengah, mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku, Pariaman, Padang, Bandar
Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko, dan Kerinci.[5]
Pada abad ke-14 hingga ke-18, Kerinci merupakan bagian dari Kerajaan Inderapura, yang berpusat di Inderapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Setelah runtuhnya Kerajaan Inderapura, Kerinci merupakan kawasan yang memiliki kekuasaan politik tersendiri.
[ Read More ]
Pada abad ke-14 hingga ke-18, Kerinci merupakan bagian dari Kerajaan Inderapura, yang berpusat di Inderapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Setelah runtuhnya Kerajaan Inderapura, Kerinci merupakan kawasan yang memiliki kekuasaan politik tersendiri.
Danau Kaca dan Harta Karun Kerinci
![]() |
Sejarah danau kerinci
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr9mG1RVZD5nZl0DCwbTFgR34HBJSFHn-uDmYGWp4ufk5k5dWRP7lZcPr1vjBsEVI71X6MdJ-t_09r6xQN0EhkKzoye9Vlyz6ObbCsU8Uwh1S4kDkDL7ocl0asBThIkGKAuABOjI_SVCs/s200/danau+kincai.jpg)
TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT
Diumumkan/dinyatakan | Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 seluas 1.484.650 Ha. |
Ditunjuk | Menteri Kehutanan, SK. N0. 192/Kpts-II/1996 dengan luas 1.386.000 ha |
Letak | Prop. Sumatera Barat, Prop. Jambi, Prop. Bengkulu, Prop. Sumatera Selatan |
Temperatur Udara | 07° - 28° C |
Curah Hujan | Rata-rata 3.000 mm/tahun |
Ketinggian Tempat | 500 - 3.805 m dpl. |
- seluas 353.780 Ha (25,86%) terletak di Propinsi Sumatera Barat;
- seluas 422.190 Ha (30,86%) terletak di Propinsi Jambi;
- seluas 310.910 Ha (22,73%) terletak di Propinsi Bengkulu; dan
- seluas 281.120 Ha (20,55%) terletak di Propinsi Sumatera Selatan.
Dalam sejarah pembentukannya, taman nasional ini merupakan penyatuan dari kawasan-kawasan Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat, hutan lindung dan hutan produksi terbatas di sekitarnya yang berfungsi hidro-orologis yang sangat vital bagi wilayah sekitarnya.
RD Umumkan 28 Pemain yang Lolos Seleksi
Masih didominasi oleh pemain-pemain dari Liga Super Indonesia (ISL).
VIVAbola -
Pemain-pemain yang dipersiapkan untuk memperkuat timnas Indonesia saat
berhadapan dengan Arab Saudi, 23 Maret mendatang telah mengerucut
menjadi 28 nama. Duet pelatih Rahmad Darmawan dan Jacksen F Tiago
selanjutnya akan mencoret lima nama lagi untuk menetapkan tim inti.
"Kemarin, saya memang janjinya hanya 25 pemain saja, tapi sekarang ada 28 pemain. Ada dua alasan penambahan itu," kata Rahmad Darmawan dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2013.
"Satu, proses administrasi beberapa pemain masih belum jelas. Kedua, kami masih ingin melihat lagi kondisi kebugaran para pemain, potensi dengan skema permainan yang kami terapkan. Selain itu, antisipasi pemain cedera," ujarnya.
Dari 28 nama yang sudah terpilih, sebagian besar merupakan pemain yang berlaga di pentas Liga Super Indonesia (ISL). Hanya ada tiga pemain yang berlaga di pentas Indonesian Premier League (IPL).
"Kemarin, saya memang janjinya hanya 25 pemain saja, tapi sekarang ada 28 pemain. Ada dua alasan penambahan itu," kata Rahmad Darmawan dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2013.
"Satu, proses administrasi beberapa pemain masih belum jelas. Kedua, kami masih ingin melihat lagi kondisi kebugaran para pemain, potensi dengan skema permainan yang kami terapkan. Selain itu, antisipasi pemain cedera," ujarnya.
Dari 28 nama yang sudah terpilih, sebagian besar merupakan pemain yang berlaga di pentas Liga Super Indonesia (ISL). Hanya ada tiga pemain yang berlaga di pentas Indonesian Premier League (IPL).
Mereka adalah penyerang
lincah, Andik Vermansyah, M Taufik, dan Titus Bonai. Pemain-pemain ini
selanjutnya akan dikerucutkan menjadi 23 nama saat managers meeting.
Sementara itu, skuat
Indonesia kembali akan diperkuat oleh pemain-pemain naturalisasi.
Nama-nama seperti Raphael Maitimo, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, dan
Sergio van Dijk termasuk di antara nama-nama yang lolos seleksi.
Indonesia akan berhadapan
dengan Arab Saudi pada laga kedua babak penyisihan Grup C Pra Piala
Asia (PPA) 2015. Sebelumnya, pemusatan latihan (TC) diikuti oleh 59
pemain. Indonesia sendiri masih berada di dasar klasemen setelah di laga
perdana kalah 0-1 dari Irak.
Skuat Timnas Indonesia
1. Kurnia Meiga
2. I Made Wirawan
3. Syamsidar
4. Hamka Hamzah
5. M. Roby
6. Victor Igbonefo
7. Abdul Rahman
8. Zulkifli Syukur
9. Riccardo Salampessy
10. Supardi
11. Ruben Sanadi
12. Tony Sucipto
13. Imannuel Wanggai
14. Ponaryo Astaman
15. Ahmad Bustomi
16. Raphael Maitimo
17. M. Taufik
18. M. Ridwan
19. Andik Vermansyah
20. Greg Nwokolo
21. Boaz Solossa
22. Firman Utina
23. Ferinando Pahabol
24. Irfan Bachdim
25. Zulham Zamrun
26. Ian Louis Kabes
27. Sergio van Dijk
28. Titus Bonai
Skuat Timnas Indonesia
1. Kurnia Meiga
2. I Made Wirawan
3. Syamsidar
4. Hamka Hamzah
5. M. Roby
6. Victor Igbonefo
7. Abdul Rahman
8. Zulkifli Syukur
9. Riccardo Salampessy
10. Supardi
11. Ruben Sanadi
12. Tony Sucipto
13. Imannuel Wanggai
14. Ponaryo Astaman
15. Ahmad Bustomi
16. Raphael Maitimo
17. M. Taufik
18. M. Ridwan
19. Andik Vermansyah
20. Greg Nwokolo
21. Boaz Solossa
22. Firman Utina
23. Ferinando Pahabol
24. Irfan Bachdim
25. Zulham Zamrun
26. Ian Louis Kabes
27. Sergio van Dijk
28. Titus Bonai
(art)
Sejarah Desa Keluru Masyarakat Keluru berasal dari dua orang nenek
moyang. Dua orang tersebut adalah pertama nenek Kapin yang bergelar Rio
Ganum. Rio Ganum ini berasal dari Pulau Sangkar yang merupakan salah
satu nama desa di Kerinci. Beliau adalah hulu balang penjaga batas
wilayah Kedepatian Biang Seri di Pulau Sangkar. Dia ditugaskan menjaga
perbatasan antara Desa Jujun, Lolo dan Pidung. Kedua Rio Gilang Belang
Badan, yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya.
[ Read More ]
 Kapolres Keirnci, AKBP Hastho Rahardjo, melalui Kasubbag Humas, IPDA Nuriswan, saat dikonfirmasi membernarkan hal tersebut. Ia mengatakan, Matgasril tewas dengan luka pukulan dibagian kepala belakang, serta luka memar disekujur tubuhnya.
 Ya, memang sudah terjadi penganiayaan di Desa Mukai Tinggi. Penganiayaan tersebut menyebabkan kematian, dengan tewasnya seorang warga yang bernama Matgasril, akibat terkena pukulan kayu di kepala,†ujar IPDA Nuriswan, saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (14/12) kemarin.
 Menurut Nuriswan, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Sekitar pukul 19.30, korban pamitan dari rumahnya untuk ikut takziah dirumah warga yang baru saja meningal dunia. Namun, bukannya ikut takziah, ia malah mendatangi rumah seorang janda yang bernama Sanyam (50) di Desa Mukai Tinggi.
 Setelah mengetok pintu rumah, korban langsung disambut pemilik rumah, dan terus menuju kamar. Namun sayang, aksi tersebut terlihat oleh tetangga Sanyam yang bernama Musri (40). Musri yang merasa curiga karena sudah sering melihat korban masuk kerumah tersebut, langsung membuntuti korban.
 Sesampainya dirumah Sanyam, Musri langsung membuka pintu kamar. Begitu pintu kamar terbuka, ia terkejut, karena ternyata korban dan Sanyam yang merupakan seorang janda, sedang asyik melakukan hubungan badan.
 Karena terkejut melihat peristiwa tersebut, Musri langsung berteriak. Teriakan Musri tersebut terdengar oleh suaminya, Daramu, dan juga anak mereka, Deva. Keduanya langsung berlari kerumah Sanyam, dengan membawa dua potong kayu.
 Sesampainya dikamar tersebut, Daramu bersama anaknya Deva, terlibat adu mulut dengan korban. Karena tidak ada yang melerai, maka perang mulut tersebut menjurus dengan perkelahian. Korban sempat tersungkur karena kena pukulan, namun masih sempat melarikan diri keluar rumah.
 Sesampainya diluar, perkelahian masih terus berlanjut, yang akhirnya berhasil dilerai oleh warga. Korban yang mengalami pendarahan akibat pukulan kayu, langsung dilarikan kerumah sakit. Namun sayang, sesampainya disana nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi, dan akhirnya tewas.
Rencana pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir mendapat respon positif dari
berbagai kalangan. Tidak hanya pejabat, tapi juga tokoh masyarakat.
Buktinya, masyarakat di Kecamatan Bukit Kerman siap menyerahkan 100
hektare tanah untuk lokasi pusat ibukota Kabupaten Kerinci Hilir.
Camat Bukit Kerman, Syafaruddin, mengatakan, saat ini Pemkab memiliki tanah seluas 43 hektare, di kecamatan tersebut. Tanah itu saat ini dimanfaatkan sebagai kantor UPTD peternakan dan kantor camat.
Jika nanti pemekaran Kerinci Hilir terwujud, tanah tersebut siap digunakan sebagai pusat perkantoran. Selain itu ditambah tanah adat seluas 100 hektare yang siap diserahkan masyarakat.
Syafaruddin menambahkan, keinginan masyarakat Kerinci Hilir memiliki kabupaten sendiri sudah bulat. Itu menjadi cita- cita perjuangan tokoh masyarakat sejak beberapa tahun silam.
Karenanya, beberapa investor yang mau masuk, seperti investor di bidang kelapa sawit yakni PT Gunung Raya, Riau, sengaja ditolak pihak kecamatan. Itu sebagai langkah persiapan pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir.
Sebelumnya, PT Gunung Raya meminta camat menyediakan lahan seluas 11 ribu hektare sebagai lokasi perkebunan kepala sawit. Namun, kata Syafaruddin, jika diizinkan rencana pemekaran kabupaten akan terhambat, karena luas lahan yang berkurang.
[ Read More ]
Camat Bukit Kerman, Syafaruddin, mengatakan, saat ini Pemkab memiliki tanah seluas 43 hektare, di kecamatan tersebut. Tanah itu saat ini dimanfaatkan sebagai kantor UPTD peternakan dan kantor camat.
Jika nanti pemekaran Kerinci Hilir terwujud, tanah tersebut siap digunakan sebagai pusat perkantoran. Selain itu ditambah tanah adat seluas 100 hektare yang siap diserahkan masyarakat.
Syafaruddin menambahkan, keinginan masyarakat Kerinci Hilir memiliki kabupaten sendiri sudah bulat. Itu menjadi cita- cita perjuangan tokoh masyarakat sejak beberapa tahun silam.
Karenanya, beberapa investor yang mau masuk, seperti investor di bidang kelapa sawit yakni PT Gunung Raya, Riau, sengaja ditolak pihak kecamatan. Itu sebagai langkah persiapan pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir.
Sebelumnya, PT Gunung Raya meminta camat menyediakan lahan seluas 11 ribu hektare sebagai lokasi perkebunan kepala sawit. Namun, kata Syafaruddin, jika diizinkan rencana pemekaran kabupaten akan terhambat, karena luas lahan yang berkurang.
Rencana pemekaran Kerinci juga dapat dukungan dari Bupati Kerinci,
Murasman. Bahkan, di tiap kesempatan bertemu dengan masyarakat di
Kerinci Hilir, Murasman mengaku siap memperjuangkan pemekaran.
"Pemerintah daerah juga siap memberikan dukungan agar Kabupaten Kerinci dimekarkan lagi. Saya sendiri atas nama Bupati Kerinci, siap memperjuangkan pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir," katanya.
Keinginan masyarakat di Kerinci bagian hilir untuk dimekarkan semakin menguat sejak beberapa tahun terakhir. Pasalnya, ibukota Kabupaten Kerinci yang saat ini ada di Bukit Tengah dinilai terlalu jauh.
Di samping itu, besarnya potensi sumber daya alam di Kerinci Hilir, seperti Danau Kerinci, geothermal, PLTA, serta bandara, membuat warga optimistis jika dilakukan pemekaran, maka warga di Kerinci Hilir lebih sejahtera.
[ Read More ]
"Pemerintah daerah juga siap memberikan dukungan agar Kabupaten Kerinci dimekarkan lagi. Saya sendiri atas nama Bupati Kerinci, siap memperjuangkan pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir," katanya.
Keinginan masyarakat di Kerinci bagian hilir untuk dimekarkan semakin menguat sejak beberapa tahun terakhir. Pasalnya, ibukota Kabupaten Kerinci yang saat ini ada di Bukit Tengah dinilai terlalu jauh.
Di samping itu, besarnya potensi sumber daya alam di Kerinci Hilir, seperti Danau Kerinci, geothermal, PLTA, serta bandara, membuat warga optimistis jika dilakukan pemekaran, maka warga di Kerinci Hilir lebih sejahtera.
Pascabanjir bandang melanda wilayah Lempur, Kecamatan Gunung Raya,
Kerinci sejak Minggu (20/1), hingga saat ini warga di lokasi banjir
terus waspada.
![BANJIR-KERINCI.jpg](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u3NfYxR-QyTKyn-OsIBdUyF5SuK_PzW2-QM7Mm1FquvF8euLGHVJrLpy8WAnQDAV7bQho-Zm7KNM05UdTPD0OtW7_TEJ9n-iH8pWAGegppcYIzncVAudQmCYxs768ulvgB3Q=s0-d)
Pasalnya, meskipun air yang menggenangi rumah warga sudah surut, namun tingginya intensitas curah hujan di daerah hulu, bisa menyebabkan ketinggian air sungai naik.
"Warga masih waspada terhadap banjir, karena air sungai bisa meluap kapan saja. Meski sedang tidak turun hujan di Lempur,” kata Kapolsek Gunung Raya, Iptu Dedi Sumirat, dikonfirmasi Tribun, Rabu (23/1).
Sementara itu, pantauan Tribun di lokasi banjir bandang, setidaknya 40 hektare sawah tersapu banjir. Sehingga merusak tanaman padi warga, bahkan hanyut hingga memasuki desa.
Lurah Lempur Tengah, A Yani, mengatakan, ada 40 hektare sawah yang rusak baik rusak berat, sedang dan ringan. Tidak hanya merusak padi dan sawah, air juga merendam 16 rumah warga Desa Lempur Tengah, dan 16 rumah di Desa Lempur Hilir.
Anggota DPRD Kerinci dari daerah pemilihan Gunung Raya, Tri Tama Satrya Arsad, mengatakan, banjir serupa pernah terjadi 10 tahun lalu. Menurutnya, banjir karena pendakalan Sungai Lempur.
Menurutnya, untuk mengatasinya warga berharap Pemkab Kerinci melalui dinas terkait bisa menormalisasi Sungai Lempur. Sehingga banjir tidak lagi menghantui warga setempat.
Ketua Komisi III DPRD Kerinci, Bulkiah, saat meninjau lokasi banjir berjanji merealisasikan harapan warga, untuk menganggarkan dana normalisasi Sungai Lempur.
[ Read More ]
Banjir yang melanda Kerinci
Pasalnya, meskipun air yang menggenangi rumah warga sudah surut, namun tingginya intensitas curah hujan di daerah hulu, bisa menyebabkan ketinggian air sungai naik.
"Warga masih waspada terhadap banjir, karena air sungai bisa meluap kapan saja. Meski sedang tidak turun hujan di Lempur,” kata Kapolsek Gunung Raya, Iptu Dedi Sumirat, dikonfirmasi Tribun, Rabu (23/1).
Sementara itu, pantauan Tribun di lokasi banjir bandang, setidaknya 40 hektare sawah tersapu banjir. Sehingga merusak tanaman padi warga, bahkan hanyut hingga memasuki desa.
Lurah Lempur Tengah, A Yani, mengatakan, ada 40 hektare sawah yang rusak baik rusak berat, sedang dan ringan. Tidak hanya merusak padi dan sawah, air juga merendam 16 rumah warga Desa Lempur Tengah, dan 16 rumah di Desa Lempur Hilir.
Anggota DPRD Kerinci dari daerah pemilihan Gunung Raya, Tri Tama Satrya Arsad, mengatakan, banjir serupa pernah terjadi 10 tahun lalu. Menurutnya, banjir karena pendakalan Sungai Lempur.
Menurutnya, untuk mengatasinya warga berharap Pemkab Kerinci melalui dinas terkait bisa menormalisasi Sungai Lempur. Sehingga banjir tidak lagi menghantui warga setempat.
Ketua Komisi III DPRD Kerinci, Bulkiah, saat meninjau lokasi banjir berjanji merealisasikan harapan warga, untuk menganggarkan dana normalisasi Sungai Lempur.